Kamis, 11 September 2014

Objek Wisata Sejarah Taman Mayura

Pura Mayura dibuat oleh Raja A.A. Made Karangasem satu kota tahun 1744, saat kerajaan Bali tetap berkuasa di Pulau Lombok. Pada mulanya area taman itu bernama Taman Kelepug. Nama tersebut diambil dari suara “klepug… klepug… ”, merupakan suara aliran air dari mata air yang jatuh ke kolam. Nama itu kemudian diganti saat taman direnovasi tetapi A.A. Ngurah Karangasem tetangga tahun 1866.
Pura Taman Mayura Mataram LombokNama Mayura diperoleh dari bahasa Sansekerta yang berarti “burung merak”. Di kondisi itu, masih terdapat banyak ular yang berkeliaran pada akhirnya selalu meresahkan publik yang berhasrat berdoa di pura. Berbagai penasehat lalu menyarankan agar beternak burung merak, dengan memeliharanya dalam satu kota taman juga pura. Keberadaan burung merak cukup membantu dalam mengusir ular-ular itu. Pada akhirnya rakyat berhasil berdoa juga santai. Sejak ketika tersebut, nama “Mayura” mulai dipakai dengan diperhatikan.
Saat menginjak Taman Mayura, Kamu akan merasakan kombinasi suasana yang unik. Antara suasana alam yang asri, suasana religius, dengan sekaligus bersejarah. Negara taman itu terdiri dari 2 bagian, adalah area taman juga area pura.
Dalam area taman, Anda bakal mendapati taman yang tertata rapi. Disini Kita bakal membicarakan kedamaian yang alami. Pada sekeliling taman dipagari tapi pohon-pohon Manggis, dengan rumput hijaunya yang subur terawat. Pada taman ini Anda juga akan menemui hal kolam yang ditengahnya berdiri suatu bangunan. Bangunan tersebut bernama “Rat Kerte”, sering dimaksud yaitu “Gili” (dalam bahasa Sasak berarti “pulau kecil”). Rat Kerte atau Gili itu sebelumnya sering dipakai sebagai lokasi demi berkumpul, menjalankan pertempuran atau rapat, serta untuk menerima tamu kerajaan.

Untuk penjaga pura atau pamangku, roh dari area Mayura tersebut sebenarnya letaknya pada komplek pura yang berada dalam hulu kolam. Tetapi komplek itu biasanya luput dari mata seluruh pengunjung. Karena perhatian segala pengunjung tertarik pada luasnya area taman yang indah.
Menginjak menuju komplek pura, Kita berhasil mendapatkan empat pura utama. Seperti Pura Gunung Rinjani, Pura Ngelurah, Pura Padmasana, juga Pura Gedong. Pura Gedong berulang dipakai untuk peribadatan umat Hindu, bahkan dari segala penjuru dunia. Sebab hal ini, Pura Gedong juga mempunyai nama lain, sebagai Pura Jagad Rana. Pada area pura ini, suasana religius amat terasa.
Pura Mayura LombokKomplek pura itu bukan hanya dikunjungi tetapi umat Hindu saja. Siapapun boleh masuk menuju area pura untuk melihat-lihat juga mengenal sejarahnya. Hanya di waktu-waktu tertentu saja, area pura ditutup demi umum. Mirip dalam perayaan Galungan, perayaan Kuningan, juga hari raya umat Hindu berikutnya. Bahwa Kita berhasrat mengetahui lebih sangat banyak tentang kompleks pura dan Taman Mayura tersebut, Kita mampu menanyakannya dalam pemangku pada Bale Pawedan.

Pura Taman Mayura terletak dalam dekat komplek bisnis dengan pertokoan dalam daerah Cakranegara, Mataram. Anda sukses mengunjungi Pura Taman Mayura ini dengan kendaraan pribadi atau umum. Perjalanan ke pura itu sekedar selingkungan 15 menit dari pusat kota. Jikalau Anda memanfaatkan kendaraan pribadi, Kamu mampu mencapai perempatan Cakranegara terlebuh dahulu. Dari perempatan ini, Pura Taman Mayura cuma berjarak 500 Meter. Seandainya Kamu menentukan menggunakan angkutan umum, naiklah angkutan yang berwarna kuning yang ke ke arah Timur. Anda mampu berpesan untuk sopir atau kernet untuk menurunkan Kita di Pura Taman Mayura. Biaya angkutan itu cuma satu kota Rp. 5.000 per orang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar